Rabu, 17 Disember 2008

Kendalilah Kehidupan ini Sebaiknya



Apa yang Terjadi Setelah Kematian ?
Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
Jakarta' Suhbat 10 Des 2004


Ketika engkau dimasukkan ke liang kubur, merekapun melemparkan tanah padamu. Itu adalah sunah. Apakah alasannya? Setiap jengkal tanah akan meresap jasad si almarhum. Habil terbunuh oleh Qabil. Kemudian Allah swt menunjukkan bagaimana mengubur jasad tersebut. Jika
manusia tidak belajar bagaimana mengubur jasad orang mati, maka "Jika jasad orang mati tidak tertutupi oleh tanah, bau jasad itu membuat orang seluruh bumi pingsan."

Tanah yang dibuat untuk mengubur jasad itu adalah rahmat dan karunia Allah. Bila jasad tidak dikubur semua orang akan mengutuk si orang yang meninggal karena bau busuk yang berasal dari mayatnya. Artinya
ketika kalian menguburnya, kalian juga sedang menutupi aibnya.

Salah satu asma Allah adalah Sattar, Dia Yang menutupi dosa. Dia sedang menutupi jasad dengan menguburnya. Kalian tak dapat melihat jasad itu di lantai, lalu hidup! itulah ketakutan yang muncul dalam hati kalian ketika jasad tidak dikuburkan. Jika seseorang meninggal di rumah dan jasadnya disana, merekapun jadi takut. Apa yg mereka takutkan ? Kematian adalah penampakan yg agung, sesuatu yang gigih dalam tubuh, yang kalian rasakan ketika akan melihat malaikat pencabut nyawa.

Allah membuat hal itu sebagai rahmat ketika kita menguburnya di dalam tanah. Jika jasad berada di atas tanah, kalian tak kan mampu makan, minum saat melihat jasad tsb, karena akan terlihat menjijikkan. Ketika seseorang meninggal setelah beberapa hari,
kalian tak bisa makan & minum. Kalian kubur dia karena gambaran menjijikkan itu. Jika kalian jijik dan merasa takut padanya, tahukah kalian apa yang dirasakan orang ( yg telah meninggal itu ) akan hukuman Allah ? Jawabannya : Mereka sedang memanggilmu.

Berapa banyak jasad yang sedang ketakutan akan siksaan Allah dan saat dikirim malaikat Munkar & Nakir. Orang itu ditinggal sendirian, dibawah tanah, tak mampu bergerak ke kanan & ke kiri karena ada tanah di sampingnya untuk menjaga jasad agar tetap lurus.

Tiap orang akan mati, tak seorangpun terlewatkan. Nabi bersabda bahwa Allah mengirim ruh kembali ke jasad tsb. Begitu ruh dikembalikan, orang itupun duduk tegak. Jidatnya terantuk batu. Setiap dia ingin duduk kepalanya terantuk batu. Saat itulah dia tahu, bahwa saat itu adalah kali terakhir dia di dunia.

Dia menyadari bahwa dia sedang berada di akherat. Dua malaikat datang, bertanya padanya,"Siapa Penciptamu ? Siapa pembawa pesan Nya ? Apa agamamu ? Dan apa kitab sucimu ?" Jika lidahmu membeku saat itu, maka kamu berada dalam bahaya. Jika lidahmu tidak membeku dan mampu menjawab, maka kamupun aman. Itulah mengapa dulu para shuyukhs menyuruh murid2nya untuk menyendiri di dalam kubur, untuk mengajari mereka, "Suatu hari kalian akan seperti itu."

Merekapun sadar suatu hari pasti Allah swt akan memanggil mereka. Jika kita merasakan ini dan menyadarinya, kita tak akan duduk berleha-leha. Kita akan duduk di pojok berdzikir dan bershalawat dan
membaca Quran, hanya memuji Tuhan kita dan menanti saat kematian.

Dan Allah membuat kita ghaafil, cuek tak peduli. Itulah saat kita sedang sibuk dengan pekerjaan dunia. Tanpa itu, dunia akan berhenti. Jika Allah tak membuat kita cuek, maka semuanya tak akan bergerak.
Para awliya bukan orang2 yang cuek tak peduli. Itulah mengapa tiap saat mereka selalu berdzikir, tiap saat mereka ikuti muridnya untuk mengawasi kelakuan mereka. 24 jam mereka awasi murid2nya. Semoga Allah mengampuni dan menyelamatkan kita semua.

Saya sedang melihat dan teringat ketika dulu pernah melihat foto2 dua orang murid wanita di dinding dan saya teringat mereka meninggalkan semuanya dan pergi. Kalian tidak akan membawa apapun, walaupun cuma baju dan cincin. Berangkat dan pergi. Semoga Allah
mengampuni kita. Ini sangat sulit bagaimana menghadapi kuburan kita?

Rabi`a al`Adawiyya sering menangis seharian sambil istighfaar. Beliau berkata," Bagaimana aku tidak beristighfar ? sedang aku tak tahu bagaimana Sayyidina Izrail akan mengambil nyawaku dengan siksaan2 atau kebaikan ?" Jika kalian tahu, maka semuanya lancar;
tapi tak seorangpun tahu !

Wa min Allah at Tawfiq, Bi hurmatil fatiha.

Tiada ulasan:

Kerabat

Kerabat